Kamis, 27 Januari 2011

"Rumah Tangga" Istilah pada Keluarga di Indonesia

        Saya dimintakan oleh seorang teman untuk memberikan wejangan di saat pernikahannya, saya sempat berpikir mengapa saya yang diminta dan apa yang harus saya katakan sebagai wejangan untuk rumah tangga baru ini.
Ketika dilakukan pemberkatan pernikahan di Gereja dan di dalam Liturgi Ibadah Pernikahan ini banyak tertulis tentang istilah Rumah Tangga dalam lagu pujian, alkitab Rumah Tangga, Refleksi Firman dll, maka timbul pemikiran saya untuk mengangkat istilah Rumah Tangga ini dalam wejangan saya nanti.
Rumah tangga adalah Istilah yang diangkat dari Istilah Inggris "Household atau Housewifery" yang pertama kali  oleh William Shakespeare dan Chrispin Santo tahun 1598 dalam puisi untuk ulang tahun pernikahan  Raja Henry V dari Inggris.
Istilah ini kemudian diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia di tahun 1940-an ketika menggunakan Ejaan Bahasa Indonesia dari Prof. Charles van Ophuijsen menjadi Istilah "Rumah Tangga"
           
Saya sempat berpikir, kenapa di Indonesia istilah pernikahan itu menggunakan kata ‘Rumah Tangga”? atau  Rumah yang bersebelahan dengan kita disebut sebagai   tetangga (Inggris: Neighbor). Sementara di kebudayaan lain, istilahnya berbeda dan tidak ada istilah rumah tangga atau tetangga. Aku pikir pasti ada maknanya.
Makna  filosofis  Rumah Tangga, adalah pada kata “Tangga” sebagai kalimat yang  menerangkan kata “Rumah”  tersebut. Kenapa di Indonesia pernikahan untuk mengarungi kehidupan menggunakan perumpamaan  Tangga ?? Ada 2 Persoalan dan 1 Solusi untuk Menjawab Persoalan tersebut

            Pertama, tangga itu terdiri dari beberapa pijakan yang terus menanjak menuju tempat yang lebih tinggi. Ini digambarkan sebagai perjalanan dalam menuju kehidupan dan kemuliaan yang lebih baik, dari satu tingkat ke tingkat yang lebih tinggi. Menanjak dimaknai sebagai usaha yang memerlukan energi atau kekuatan yang lebih banyak dan diperlukan kehati-hatian dalam menapaki setiap tahapan.

            Kedua, Jika kita lihat tangga, dari satu pijakan ke pijakan lain terdapat Ruang Kosong.. bahkan ketika sebelum menapaki pijakan tangga yang pertama didahului terlebih dahulu dengan ruang kosong. Ini maknanya dalam dan luas. Ruang kosong tersebut bermakna kehampaan, keraguan, keputus-asaan, dan tidak jarang  ada air mata. Ruang kosong sebelum pijakan tangga yang pertama adalah masa-masa pencarian sebelum menapaki  relationship yang sebetulnya dalam bentuk pernikahan ketika berada dalam masa pacaran dan pertunangan. Karena ia ruang kosong, maka selalu banyak penderitaan, ketidakpastian, air mata, kepedihan dan bahkan keputus-asaan. Bahkan setelah sampai ke tangga yang sebenarnya, relationship, dalam bentuk pernikahan, ketika kita menapaki setiap pijakan-pijakan tangga tersebut selalu ada ruang kosong di antara pijakan-pijakan tersebut. Itu bermakna pernikahan pun selalu mengalami cobaan, selalu melalui ruang kosong, selalu ada masalah yang ditemui. Air mata, penderitaan, bahkan sakit hati, pertengkaran, itu suatu yang wajar dalam ruang kosong tersebut ketika hendak menaiki tangga selanjutnya. Namun kita mengetahui bahwa semakin kita berada di pijakan tangga yang lebih tinggi maka "ruang kosong" diantara setiap pijakan semakin hari semakin kecil itu pertanda semakin bertambah lama kehidupan rumah tangga semakin saling memahami pasangan suami isteri dan juga bersama anak-anak mereka.
Banyaknya pijakan setiap rumah tangga akan berbeda-beda dan semua kita tidak mengetahuinya, hanya Tuhan Allah yang mengetahuinya, bisa 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun dan seterusnya tergantung bagaimana kita menjalani. Ada usia rumahtangga disebut sebagai Pernikahan Perunggu, Perak bahkan Emas itu semua dapat dijalani bila kita saling mengerti, memahami dalam kehidupan anggota-anggota rumahtangga.
          
 Ketiga,  Bagaimana solusinya ??  Ingat tangga itu ditopang oleh dua tiang di kanan - kirinya. Jika tiang itu kuat maka  pijakan-pijakan itu tidak akan hancur. Ia akan tetap utuh. Tiang itu adalah lambang dari ikatan yang solid, saling pengertian, komunikasi yang baik dan selalu lurus. Kekokohan dua tiang itu juga tergantung dari Lingkungan Eksternal nya. Rumah Tangga Baru dibentuk dari 2 atau lebih Rumah Tangga Lama, karena itu harus memperhatikan lingkungan eksternal tersebut. 
Hal lain juga yang perlu dicermati adalah bahwa kedua tiang yang menopang pijakan-pijakan tesebut kelihatan Lurus atau tidak bengkok. Bila salah satu dari tiang penopang itu bengkok  maka Pijakan tersebut akan lepas, itu bermakna bahwa pasangan suami isteri harus dapat saling bekerjasama, bahu membahu mengerjakan kehidupan rumah tangga mereka, sejajar dalam bekerja "Ringan sama dijinjing, Berat sama dipikul. Ada Pepatah Rusia katakan “Are you Love Me ??, Love my Little Dogs too !!”. yang bermakna bila kita   mencintai seseorang, bukan orang tersebut saja yang kita cintai melainkan semua orang yang berkaitan dengan-nya sampai kepada anjing kecil nya juga. Inilah makna terdalam dari prinsip “Rumah Tangga”.
Agar dua tiang itu tetap kokoh maka diakhir Wejangan ini saya mau memberikan  2 (dua) Bagian Firman Tuhan dan satu Puisi


Mazmur  : 128 : 1 – 6  ( Berkat Atas Rumah Tangga )  :
“Tentang Bagaimana dampaknya bila  Laki-Laki dalam rumah tangga yang senantiasa Takut akan Tuhan. Ia akan mendapatkan Isteri dan anak-anak yang berkualitas, rukun dan menjadi berkat di dalam maupun di luar rumah tangga mereka. Bahkan firman katakan mereka akan menikmati hidup dan melihat kehidupan anak-anak juga anak-anak dari anak-anak mereka.

I  Petrus  3 :  1 – 7  ( Hidup BersamaSuami Isteri ) :  
Isteri :
Jika suami tidak taat akan Firman Tuhan, ia Tanpa Perkataan Dimenangkan oleh Kelakuan Isterinya, jika mereka melihat bagaimana murni dan saleh isteri mereka itu.
Suami :
Hidup bijaksana dan menghormati isterinya sebagai teman pewaris kasih karunia yaitu Kehidupan Supaya Doa-mu Jangan Terhalang.
Puisi ini sudah sering kita dengar yang senantiasa menguatkan kehidupan Rumah Tangga yang ditulis oleh

Puisi
Perempuan  diciptakan dari tulang rusuk Lelaki.
Bukan dari kepalanya untuk dijadikan atasannya.
Bukan dari kakinya untuk dijadikan alasannya.
Melainkan dari sisinya untuk dijadikan teman hidupnya.
Dekat pada lengan untuk dilindunginya dan…..
dekat pada hati untuk dicintainya.


Dari
Renold  Papilaya

1 komentar:

  1. Setiap ada waktu, selalu dibaca untuk dapat diintrospeksi...Tuhan memberkati Setiap Rumah Tangga...

    BalasHapus